Overweight atau kegemukan biasanya terjadi ketika jumlah cadangan lemak dalam tubuh berlebih. Inilah yang menyebabkan berat badan (BB) seseorang melebihi normal. Walau masih dalam taraf wajar, kegemukan bisa memengaruhi bentuk tubuh dan penampilan Anda. Jika dibiarkan, ini bisa memicu obesitas. Ibarat lampu lalu lintas, kegemukan itu lampu kuning, memperingatkan Anda untuk hati-hati.
Sedangkan Obesitas terjadi ketika jumlah cadangan lemak sudah overload dan memiliki potensi mengganggu kesehatan tubuh dan menimbulkan banyak penyakit berbahaya. Lampu merah sudah menyala jika Anda termasuk dalam kategori ini. Segera hentikan lajunya, ini merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia. Setiap tahun, angka penderita obesitas semakin meningkat. Kurang gerak dan makan berlebih dinilai sebagai penyebab utama. Tak perlu pusing-pusing memikirkan apakah Anda masuk dalam kategori normal, overweight, atau obesitas.
Banyak cara yang bisa digunakan, antara lain:
a. BMI
WHO telah menyiapkan standar baku pengukuran berat badan yang dikenal dengan istilah body mass index (BMI). Cukup sediakan kertas atau kalkulator, Anda akan segera tahu jawabannya.
BMI = Berat badan (satuan kg) : tinggi badan kuadrat (satuan meter)
Contoh: Jika berat badan 66 kg dan tinggi 155 cm (1,55 m). Maka perhitungannya: BMI = 66 : (1,55 x 1,55) = 66 : 2,4 = 27,5 (overweight).
Lihat hasil perhitungan Anda, dan lihat hasilnya di bawah ini:
- Clinically underweight (14,0-16,0)
- Underweight (17,0-18,4)
- Normal (18,5-25,0)
- Overweight (25,1-30,0)
- Obese (30,1-40,0)
- Clinically Obese (>40,0)
b. Ukur lingkar pinggang
Hasil BMI juga perlu diimbangi degan pengukuran jumlah lemak di perut, lengan, serta paha. Hati-hati jika perut membuncit, timbunan lemuk di daerah perut berisiko tinggi dibanding bagian tubuh lain. Lemak perut memicu terjadinya keracunan organ hati.
c. Besar lingkar pinggang
Pria: risiko obesitas >90 cm
Perempuan: risiko obesitas >80 cm
http://female.kompas.com/read/xml/2010/11/09/15512942/Overweight.atau.Obesitas