Minggu, 19 Desember 2010

0
Sejarah Teh

Menurut sejarah, tradisi minum teh itu sebenarnya berasal dari daratan Tiongkok. Konon hal tersebut terjadi tanpa sengaja. Teh tumbuh di Tiongkok sekitar 6.000 tahun yang lampau dan manusia telah membudidayakan teh sejak 2000 tahun lalu. Bersama dengan sutra dan porselen, teh yang berasal dari Tiongkok ini mulai dikenal dunia lebih dari 1000 tahun lalu.

 

Alkisah sekitar tahun 2737 SM, Kaisar Shen Nong mengunjungi salah satu wilayah kekuasaannya.
Dalam perjalanan yang jauh tersebut, rombongan Kaisar beristirahat ditepi jalan. Para pelayan lalu menjerang air untuk minum. Tanpa sengaja sejumlah daun kering diterbangkan angin dan masuk ke dalam air yang telah mendidih, membuat warna air menjadi kecoklatan.
Ketika kaisar mencicipi air tersebut, ia menemukan bahwa rasanya enak dan menyegarkan sehingga ia menyuruh pelayannya untuk membuat seduhan itu lebih banyak lagi. Menurut legenda, inilah awal dan kebiasaan meminum teh pertama kali.

Kebiasaan tersebut menyebar ke seluruh daratan Tiongkok. Pada tahun 800 Lu Yu menulis sebuah buku yang pertama kali secara khusus mengupas soal teh, yang disebut Cha Ching. Isinya menjelaskan tentang berbagai cara menanam teh dan pengolahannya.

 

Adalah pendeta Zen Buddha Yeisei yang pertama kali memperkenalkan teh di Jepang, ia memanfaatkan nilai-nilai yang terkandung dalam upacara minum teh untuk meningkatkan kreditasi religius. Para pengikut aliran Zen memiliki kebiasaan minum teh agar dapat terjaga selama meditasi yang bisa berlangsung berjam-jam. Dalam waktu singkat teh mendapat dukungan dari kekaisaran dan menyebar diseluruh kalangan kerajaan dan biara-biara.
Sementara itu, Yeisei sendiri dikenal sebagai Bapak Teh di Jepang.

 

Teh memasuki Eropa melalui misionaris Portugis Jasper de Cruz yang membawanya tahun 1560. Teh diperkenalkan di Portugal, lalu menyebar ke Perancis, Belanda dan negara-negara Baltik. Karena pengangkutannya menggunakan kapal laut yang ongkosnya cukup mahal, harga teh masih tinggi. Namun seabad kemudian harganya menjadi lebih terjangkau dan dapat dibeli di toko-toko.

Minum teh akhirnya menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di Perancis dan Belanda. Sementara itu, teh pertama kali memasuki Inggris antara tahun 1652 dan 1654 dan akhirnya menggantikan ale sebagai minuman nasional. Peran raja cukup menentukan untuk mempopulerkan minum teh, karena Raja Charles XI dan isterinya Catherine de Braganza adalah peminum teh. Dari Inggris, teh kemudian mencapai Amerika tahun 1720.

Berbeda dengan negara-negara lain yang memiliki tradisi minum teh yang kuat, minum teh di Indonesia hampir bisa dikatakan, tidak terikat aturan apa pun. Untuk kenikmatan penyajian, seduhan teh dapat dicampur dengan gula sesukanya. Teh dapat diminum kapan saja, dari pagi hingga malam. Wadah dan cara meminumnya juga tidak memiliki aturan khusus.
Kini sudah lebih dari 40 negara yang memproduksi teh dan negara-negara Asia memproduksi 90 persen dari total komoditi teh di dunia.


http://www.avanzaxenia.net/showthread.php?tid=10660